Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam, bahkan masakan dengan bahan dasar serupa bisa berbeda cita rasa tergantung dari daerah asalnya. Salah satu contohnya adalah malbi, hidangan olahan daging khas Palembang, Sumatra Selatan, yang kerap disamakan dengan rendang karena tampilannya yang pekat dan penggunaan rempah-rempah yang melimpah. Namun, apakah malbi benar-benar sama dengan rendang? Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dekat masakan malbi, mulai dari asal-usulnya, keunikan bumbu, cara memasak, hingga perbedaannya dengan rendang.

Asal Usul Malbi: Sajian Istimewa dari Palembang

Malbi adalah masakan tradisional khas Palembang, Sumatra Selatan, yang kerap dihidangkan dalam perayaan besar, acara adat, dan jamuan penting. Sekilas tampilannya memang menyerupai rendang, sehingga banyak orang luar Palembang mengira keduanya sama. Padahal, malbi memiliki cita rasa berbeda karena penggunaan bumbu, kecap manis, dan teknik memasak yang khas.

Malbi termasuk dalam kategori masakan daging berbumbu pekat, dengan kuah kental berwarna cokelat gelap. Umumnya, bahan utamanya adalah daging sapi yang dimasak perlahan bersama bumbu halus, rempah, dan kecap manis.

Komposisi Bumbu Malbi yang Kaya dan Wangi

Salah satu ciri khas utama dari malbi adalah penggunaan rempah-rempah lengkap dan kecap manis sebagai salah satu bahan utama. Bumbu dasar malbi terdiri dari:

  • Bawang merah dan bawang putih

  • Jahe, lengkuas, dan kunyit

  • Kemiri dan ketumbar

  • Merica dan kayu manis

  • Cengkeh dan kapulaga

  • Pala dan bunga lawang

  • Kecap manis dan air asam

Gabungan rempah ini menciptakan aroma harum yang kuat, tetapi rasa yang dihasilkan tidak sepedas rendang, melainkan lebih cenderung manis gurih. Kecap manis berperan penting dalam memberikan warna cokelat gelap dan rasa karamel khas malbi.

Proses Memasak Malbi: Perlahan dan Penuh Perhatian

Layaknya rendang, malbi juga membutuhkan proses memasak yang panjang dan penuh ketelatenan agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Daging sapi yang telah dipotong-potong direbus bersama bumbu halus dan rempah-rempah dalam air secukupnya. Setelah air mulai menyusut, kecap manis dan santan ditambahkan untuk memberikan cita rasa khas.

Beberapa keluarga juga menambahkan serundeng kelapa yang sudah disangrai untuk memperkaya tekstur dan rasa. Proses memasaknya bisa memakan waktu 2 hingga 3 jam tergantung pada jumlah daging dan besar kecil potongannya.

Yang membedakan dari rendang adalah malbi tidak dimasak hingga benar-benar kering. Malbi biasanya disajikan dengan kuah kental yang masih tersisa, menyerupai semur, namun dengan cita rasa yang lebih dalam dan bumbu yang lebih kompleks.

Perbedaan Malbi dan Rendang: Sekilas Mirip, Tapi Tak Sama

Walaupun malbi dan rendang sama-sama berbahan dasar daging sapi dan berwarna cokelat tua, terdapat perbedaan mencolok di antara keduanya:

Aspek Malbi Rendang
Asal Daerah Palembang, Sumatera Selatan Minangkabau, Sumatera Barat
Cita Rasa Manis gurih Pedas gurih
Bahan Utama Daging sapi, kecap manis, rempah Daging sapi, santan, cabai
Warna Kuah Cokelat pekat (karamel) Cokelat gelap (rempah+santan)
Tekstur Akhir Masih berkuah kental Kering, bumbu menyatu dengan daging
Penggunaan Cabai Sedikit Banyak

Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa walaupun terlihat serupa, rasa dan tekstur malbi jauh berbeda dari rendang, terutama karena dominasi rasa manis dan penggunaan kecap manis.

Sajian Tradisional dalam Momen Spesial

Malbi biasanya disajikan pada perayaan hari besar, seperti:

  • Idul Fitri dan Idul Adha

  • Acara pernikahan adat Palembang

  • Jamuan penting dan penyambutan tamu kehormatan

Di beberapa rumah, malbi juga bisa ditemukan sebagai hidangan spesial saat akhir pekan atau momen kumpul keluarga. Malbi biasa disajikan bersama nasi putih, nasi minyak, atau nasi kebuli, lengkap dengan pelengkap seperti acar, sambal nanas, dan kerupuk.

Inovasi Malbi di Zaman Modern

Saat ini, seiring perkembangan dunia kuliner, malbi mulai diolah dengan sentuhan modern. Beberapa rumah makan atau chef lokal mencoba menghadirkan:

  • Malbi ayam sebagai alternatif lebih ekonomis.

  • Malbi instan dalam kemasan beku siap saji.

  • Malbi fusion dengan tambahan bahan seperti jamur atau sayuran.

Meski begitu, versi tradisional tetap menjadi yang paling dicari, terutama karena nuansa nostalgia dan rasa khas yang sulit ditiru oleh versi modifikasi.

Kesimpulan


Malbi adalah contoh nyata bagaimana kekayaan kuliner Indonesia tak pernah habis untuk dijelajahi. Meskipun sering dikira rendang karena tampilannya yang gelap dan berbumbu pekat, malbi punya identitas rasa tersendiri—manis gurih, beraroma rempah, dan menyisakan kuah yang kental. Sebagai salah satu masakan khas Palembang yang jarang diketahui luas, malbi layak mendapatkan perhatian lebih sebagai bagian dari warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan.

Bila Anda belum pernah mencicipi malbi, tak ada salahnya mencoba memasaknya sendiri di rumah atau mencarinya saat berkunjung ke Palembang. Anda akan menemukan cita rasa yang kaya, hangat, dan menyenangkan—persis seperti pelukan dari dapur rumah sendiri.